Subscribe to our RSS Feeds
Hello, this is a sample text to show how you can display a short information about you and or your blog. You can use this space to display text or image introduction or to display 468 x 60 ads and to maximize your earnings.

Otak Gamer Diteliti (Lagi)

0 Comments »
Banyak studi sudah dilakukan untuk mencari kaitan antara meningkatnya perilaku agresif remaja dengan kebiasaan bermain video game yang sarat adegan kekerasan. Dan hasil dari setiap studi rata-rata adalah sama. Adegan kekerasan pada video game merangsang meningkatnya perilaku agresif pada remaja.

Demikian seperti yang terungkap dari hasil penelitian terbaru yang dilakukan sekelompok peneliti di Indiana University School of Medicine. Hasil penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Radiological Society of North Amerika awal minggu ini. Para peneliti sangat yakin adanya kaitan antara adegan kekerasan pada video game dengan perubahan bagian otak yang berfungsi mengendalikan emosi dan perilaku agresif. Bukti baru menguatkan temuan ini.

Para peneliti mengumpulkan 22 remaja berusia antara 18-29 tahun. Mereka lalu diberi tugas untuk mengerjakan beberapa perintah sederhana untuk menguji emosi, seperti menekan tombol sesuai perintah warna. Juga mengerjakan perhitungan-perhitungan matematis. Setelah selesai otak para remaja tersebut dipindai.

Selanjutnya para remaja dibagi dalam 2 kelompok yang masing-masing berjumlah 11 orang. Satu kelompok memainkan game bergenre shooter selama 10 jam. Sementara kelompok kedua tidak melakukan apa-apa. Setelah seminggu otak mereka dipindai lagi.

Dari hasil pemindaian para peneliti menemukan aktivitas otak kiri remaja yang memainkan game shooter mengalami penurunan.

"Untuk pertama kalinya kami menemukan menurunnya aktivitas di bagian tertentu otak remaja yang memainkan game dengan adegan kekerasan. Bagian otak yang sangat penting karena berfungsi mengendalikan emosi dan perilaku agresif. Temuan ini mengindikasikan adanya pengaruh jangka panjang dari game dengan adegan kekerasan terhadap fungsi otak," demikian kesimpulan yang dibacakan oleh Yang Wang, M.D., asisten profesor peneliti dari Department of Radiology and Imaging Sciences di Indiana University School of Medicine.

Hasil penelitian tersebut memang patut diwaspadai gamer yang hobinya main game sarat dengan adegan kekerasan bin sadis. Namun jangan keburu panik karena penelitian tersebut tidak melihat faktor lain yang juga bisa mempengaruhi fungsi otak. Seperti tontonan film, tayangan siaran televisi, atau bahkan musik.

Sumber : http://www.hotgame-online.com/home/read/941/otak_gamer_diteliti_lagi

22.31

0 Responses to "Otak Gamer Diteliti (Lagi)"

Posting Komentar